Ada yang berbeda dengan Bandung pada
Minggu, (6/5) lalu. Sejak pukul tiga sore, terlihat rombongan skuter
jenis Vespa dan Lambretta memadati jalan-jalan utama kota. Mereka
terlihat bergerak menuju ke kawasan tinggi Bandung, arah Lembang.
Lebih menarik lagi, selain berskuter bersama, outfit
yang dikenakan pun cukup khas. Banyak yang memakai topi pet, kemeja
flannel atau cotton yang ditutup hingga kancing paling atas, ada juga
yang berjas atau jaket, lengkap dengan vest. Rapi, muda, dan sangat Mods, Moderates. Ya, keramaian itulah yang tampak pada perhelatan Indonesia Mods Mayday 2012.
Mengambil start di Lapangan Saparua
Bandung, sekitar 1000 Vespa dan Lambretta sukses membuat Bandung menjadi
layaknya lautan skuter. Konvoi yang dikenal dengan sebutan Rolling Thunder ini berlangsung aman dengan kawalan voorijder
yang disediakan pihak kepolisian. Event yang diadakan oleh Beatboys
sebagai komunitas mods dan skuter Bandung, dibantu Double Decker
Entertainment sebagai Event Organizer ini disebut-sebut sebagai Mods
Mayday pertama yang mengangkat nama Indonesia sebagai tema besarnya.
Tahun-tahun sebelumnya, Mods Mayday
biasanya hanya terbatas pada komunitas di satu kota atau daerah saja.
Menurut Beatboys, nama Indonesia sengaja diangkat untuk menyatakan
identitas kesatuan komunitas dan menunjukkan bahwa acara ini
diperuntukkan bagi seluruh komunitas mods dan skuter se-Indonesia.
Rencananya, penamaan acara ini akan diberikan juga pada teman-teman
komunitas di kota lain yang akan membuat acara yang sama di waktu
mendatang.
“Tujuannya agar Indonesia memiliki acara
Mods Mayday regular seperti di negara-negara lain,” demikian pernyataan
dari Beatboys. Rute Rolling Thunder komunitas Mods seluruh
Indonesia ini bisa dibilang cukup menantang karena melewati titik-titik
keramaian kota yang terkenal macet di akhir pekan. Dari Lapangan Saparua
rombongan menuju kawasan Asia Afrika dan Braga yang bersejarah.
Mengambil rute Viaduct menuju Mesjid Besar Istiqomah, konvoi lalu
memasuki kawasan pemerintahan provinsi Jawa Barat jalan Dipenogoro dan
Lapangan Gasibu. Fly Over Pasupati tak lupa dijajal, turun di daerah
Cipaganti untuk kemudian menyusuri kawasan Setiabudi menuju Sersan
Bajuri Lembang, tempat acara akan dilangsungkan.
MajaHouse adalah perhentian terakhirnya.
Terletak di ketinggian daerah Lembang, peserta konvoi yang tiba sekitar
pukul 16.30 WIB langsung disuguhi alunan musik Britpop dan sound of
60’s, sesuai tanah dan era kejayaan Mods. Instalasi event
benar-benar membuat para mods rider (sebutan untuk pengendara skuter
dari komunitas Mods) serasa berada di Inggris dengan atribut-atribut
khasnya. Kehadiran Wall Of Fame yang diletakkan di gerbang
utama MajaHouse menjadi daya tarik tersendiri. Para mods Rider tak lupa
berfoto dan mengabadikan momen reuni bersama teman sesama pecinta skuter
dari seluruh Indonesia. Momen ini juga dijadikan sebagai salah satu
konten dalam video dokumenter yang dibuat BeatBoys sebagai penyelenggara
acara dan Double Decker Entertainment sebagai pelaksananya. Proses
editing dan pengemasannya dikerjakan oleh Chokelat Kreativ Mediwerk dan
segera dapat dinikmati di YouTube dalam waktu dekat.
Don Lego (Foto: Rangga FN)
Pukul 19.00 WIB konsentrasi acara
berpindah ke lantai tiga MajaHouse, ke area Sugar and Cream. Dibuka
dengan sajian musik plat dari DJ Arayata, menyusul penampilan Band
Morning Glory, kemudian DJ Gantung dirangkai aksi panggung Don Lego.
Puncak malam itu menampilkan DJ Marine dan DJ Uya di atas panggung.
Pemilihan best dress dan best scooter persembahan dari sponsor menjadi gimmick tersendiri
pada acara Indonesia Mods Mayday kali ini. Keseluruhan acara berakhir
pukul 24.00 WIB. Ekspresi puas dari para peserta dan partisipan malam
itu menandai salah satu momen penting dalam perkembangan kultur Mods di
Indonesia. Sampai jumpa di Indonesia Mods Mayday tahun depan! Keep The
Faith!